Game Review : Tales of Eternia

Setelah sekian lama label Game Corner dibiarkan berdebu, akhirnya gue ada inspirasi juga buat bikin entri dengan label ini. Dalam kesempatan ini gue mau ngasih review tentang salah satu game yang cukup atau bahkan sangat jadul yaitu Tales of Eternia atau yang juga dikenal sebagai Tales of Destiny II. Meskipun jadul tapi game ini merupakan salah satu game RPG favorit gue, makanya gue mau coba bikin reviewnya.

Tales of Eternia (seterusnya ToE) adalah game 2D bergenre RPG yang bisa dimainkan di konsol PSX/PS-One. Game ini dirilis pada tahun 2000 oleh Namco, dan merupakan seri Tales kedua yang dirilis untuk konsol PSX setelah Tales of Destiny. Secara umum seri Tales masing-masing bukanlah sekuel dari seri sebelumnya, artinya tidak ada hubungannya antara Tales of Destiny I dengan Tales of Destiny II. Sepengetahuan gue, penggunaan angka romawi di judul berakhir di Tales of Destiny II, karna setelahnya setiap seri memiliki judul yang berbeda. Agak membingungkan karna ToE juga dikenal sebagai Tales of Destiny II, sementara game dengan judul yang sama juga muncul di konsol PS2 dengan gameplay dan cerita yang total berbeda. Makanya gue bakal pake nama ToE biar memudahkan.

Oke sebelum masuk ke sistem game, gue mau cerita dikit tentang jalan cerita game ToE ini. Alkisah tersebutlah seorang pemburu bernama Reid Hershel yang tinggal di sebuah desa bernama Rasheans. Suatu hari Reid bermaksud untuk bertemu dengan kawan masa kecilnya yaitu Farah Oersted. Saat mereka bertemu dan terjadi percakapan singkat, tiba-tiba Reid melihat ada kejanggalan dengan langit. Diceritakan bahwa ada 2 dunia yang saling berhadapan yang ditinggali manusia, yaitu Inferia dan Celestia. Saat itu Reid dan Farah yang tinggal di Inferia melihat ada sesuatu yang aneh dengan Celestia, seolah akan ada sesuatu hal yang jatuh dari atas sana. Benar saja, selang beberapa waktu kemudian sebuah cahaya menyilaukan mereka berdua sambil mendaratkan sebuah benda yang menimbulkan ledakan. Di penghujung hutan, Reid dan Farah menemukan sebuah benda asing mirip bola dan di dalamnya ada seorang gadis yang turut jatuh bersama bola tersebut. Sayangnya gadis tersebut berbicara bahasa yang tidak dimengerti oleh Reid dan Farah, lalu mereka membawanya ke desa.

Kepala desa Rasheans ternyata menolak kehadiran gadis itu karna mengira dia akan membawa bencana. Karna tak bisa diterima di desa, akhirnya Farah bermaksud untuk membawa gadis itu untuk bertemu dengan kawan masa kecilnya yaitu Keele Zeibel. Di perjalanan, sedikit demi sedikit mereka bisa berkomunikasi meskipun masih terbatas hanya perkenalan, ternyata gadis itu bernama Meredy. Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, akhirnya mereka bisa bertemu dengan Keele. Keele sudah mengenali Meredy sebagai gadis yang berasal dari Celestia, dan dia menyarankan agar menemui gurunya di desa bernama Morle.

Reid dan kawan-kawan akhirnya bertemu dengan guru yang dimaksud Keele, yakni Prof. Mazet. Mazet lalu memberikan sebuah alat agar Reid, Farah, dan Keele sebagai penghuni Inferia bisa berkomunikasi dengan penghuni Celestia yang menggunakan bahasa yang berbeda. Setelah mampu berkomunikasi, akhirnya Meredy bisa menjelaskan maksud kedatangannya ke Inferia. Meredy ingin memperingatkan bahwa dalam waktu dekat jarak Inferia dan Celestia (dua dunia ini disebut Eternia) akan semakin dekat, dan akhirnya bertabrakan. Ada seseorang dibalik semua ini yang merencanakan kehancuran Eternia. Meredy datang ke Inferia untuk mengumpulkan kekuatan Craymel (semacam dewa elemen) yang akan membantu mereka untuk menghentikan sosok yang hendak menghancurkan Eternia. Dari sinilah petualangan mereka yang sebenarnya dimulai, Reid, Farah, Keele, dan Meredy berpetualang untuk mendapatkan kekuatan Craymel sebelum kehancuran melanda Eternia.

Oke that’s a short synopsis of the whole storyline, lanjut ke pembahasan gameplay. Game ToE ini merupakan RPG fantasi yang menggunakan sistem Real-Time Battle (RTB). Maksudnya RTB adalah pemain bisa ngegerakin, menyerang, dan melakukan tindakan lainnya secara langsung tanpa harus melalui perintah seperti RPG dengan sistem turn-based. Jadi gameplay nya mirip game action, dimana kita ngegerakin karakter yang kita kontrol ke arah musuh lalu menyerangnya dengan menekan tombol tertentu. Dengan sistem RTB, menurut gue bikin game ini gak cepet bosen dimainin meskipun kita beribu kali berhadapan dengan musuh. Tetapi meskipun menggunakan sistem RTB, sebelum masuk ke mode bertarung tetap akan ada jeda berupa pemudaran dari mode berjalan ke mode bertarung.

Selain menawarkan sistem bertarung yang asik, ToE juga menghadirkan berbagai macam skill yang bisa dipakai tiap karakter. Dalam game ini kita akan mendapatkan total 7 karakter, yang terdiri dari 5 penyerang langsung dan 2 penyihir. Setiap penyerang langsung memiliki skill bertarung masing-masing yang menurut gue animasinya cukup keren, sayangnya cuma Reid dan Farah yang skill-nya lumayan banyak. Sementara 2 penyihir bakal dibekali sihir-sihir yang didapat dari Craymel. Tentu saja tiap Craymel sihirnya bakal beda, karna tiap Craymel punya elemen masing-masing. Selain menggunakan sihir dengan elemen tertentu, Craymel-nya sendiri bisa dipake buat nyerang lho, atau istilah kerennya yaitu summon (memanggil). Total Craymel yang bisa didapetin di game ini ada 10 Craymel. Menurut gue animasi sihir di game ini keren banget, terutama sihir-sihir level tinggi yang animasinya bisa sampe menutupi ruang gerak lo selama bertarung. Mungkin karna grafisnya yang masih 2D, alhasil animasi skill pun bisa dibikin seheboh mungkin, beda dengan kebanyakan game 3D yang animasi sihirnya terkesan nanggung. Jadi meskipun agak kecewa dengan grafisnya yang masih 2D, tapi kedahsyatan skill dan sihir dari masing-masing karakter bisa jadi pengobat yang tiada duanya.

Meskipun bercerita tentang pejuang yang hendak menyelamatkan dunia, tapi game ToE gak melulu serius, di dalamnya ada cipratan banyolan yang cukup menghibur. Selain gameplay utama yaitu bertarung dengan musuh, ada beberapa side quest (misi sampingan) yang juga diselipkan dalam game ini. Misalnya lo bisa ngumpulin resep-resep dari koki di seluruh penjuru dunia, nantinya dari resep ini lo bisa bikin masakan yang (umumnya) ngasih efek positif buat karakter. Ada juga beberapa mini game yang dihadirkan, seperti bermain bola, bermain kartu, dan lainnya.

Secara umum game ini layak untuk dimainkan, meskipun grafisnya masih 2D namun kehadiran side quest, mini games, dan animasi skill yang mantap bisa jadi pengganti yang tak kalah keren. Jalan ceritanya juga keren, perncampuran emosi antara kesedihan, kebahagiaan, dan ketakutan. Didukung dengan soundtrack yang asik bakal bikin kita betah mainin game ini. Dari situ gue ngasih nilai 9.0 dari 10 buat game ini, nilai minus itu berasal dari grafisnya yang masih 2D. Selain itu karakter memang digambarkan tidak proporsional entah karna menyesuaikan dengan sistem RTB-nya atau karna alasan lain, hal ini buat sebagian orang bikin males buat mainin gamenya. Selain kedua poin tadi menurut gue ToE udah keren banget dalam menghadirkan game bergenre RPG yang menggunakan sistem RTB. Penasaran kan? Makanya buat yang belum pernah mainin game ini, ayo coba. Dijamin pasti bakal ketagihan deh buat ngelawan terus musuh-musuh yang ada *\(´▽`)/*

Sumber gambar : 
http://www.gamefaqs.com/ps/526350-tales-of-destiny-ii/images

0 komentar:

Posting Komentar

 

Quote

Let's get it done . .実現の為にゆくのよ. . Let's face it
Let's get it done. .Moving on for the sake of realization. .
Let's face it ~YUI

LEO-House Indonesia

Tanya Mbah Gugel

Loading