Halo guys,
berjumpa lagi di blog gue~
Sesuai labelnya
yaitu I Love Bandung, kali ini gue mau ngebahas hal yang berkaitan dengan Kota
Bandung dan sekitarnya. Okay pastinya salah satu diantara kalian yang
baca ada yang pengen liburan ke Kota Bandung kan ? (kecuali penduduknya lah). Dalam entri kali ini gue mau ngebahas
beberapa macam kendaraan umum yang ada di Kota Bandung.
1. Angkutan Kota
Angkutan kota
(seterusnya angkot) adalah salah satu kendaraan umum yang paling umum di
seluruh nusantara. Disebut angkot karna kendaraan yang satu ini mengangkut
penumpang untuk bepergian dalam kota ,
walaupun kenyataannya angkot juga hadir di pedesaan bukan berarti namanya
berubah jadi angdes. Angkot di Kota Bandung umumnya menggunakan Mobil Carry, ada
juga yang pake model Kijang, bahkan APV. Namun meskipun berbeda jenis mobilnya,
semua tetap disebut angkot, tidak ada istilah mikrolet, bemo, atau nama
lainnya. Ciri khas angkot di Bandung
adalah warna-warnanya yang cukup mencolok, dan tiap trayek memiliki variasi
warna yang cukup berbeda sehingga mudah untuk mengenalinya.
Menurut gue pribadi sih angkot di Bandung ada cukup banyak trayeknya, jadi
bakalan lumayan pusing. Tapi jangan khawatir, untungnya ada yang bikin website
yang menyediakan informasi tempat umum yang dilewati angkot tertentu. Ada juga website yang
fungsinya macam search engine, kita ketik nama jalan kita mulai dan nama jalan
dimana kita hendak berhenti, nanti website ini akan memberitahukan angkot yang
sesuai dengan perjalanan yang kita kehendaki. Silakan klik link ini buat informasi trayek angkot di Bandung, dan link ini
buat mesin pencari angkot di Bandung.
2. Taksi
Kendaraan umum
yang tidak umum yang banyak ditemukan di kota-kota besar. Gue bilang gak umum
cuma karna taksi punya tarif yang memang cukup nyeleneh, yah memang sesuai sih
dengan kenyamanan yang didapat. Gak ada hal yang spesial dengan taksi di Kota
Bandung.
3. Bis
Salah satu
kendaraan umum yang juga tersebar di seluruh nusantara, umumnya digunakan untuk
transportasi antar kota. Di Kota Bandung ada beberapa macam bis yang beroperasi
dalam kota, yaitu Damri, Trans Metro Bandung, dan Metromini. Dalam bagian ini
yang akan dibahas adalah Damri dan Trans Metro Bandung. Damri pastinya
terdengar gak asing dong, salah satu BUMN yang menyediakan pelayanan angkutan
dalam kota. Damri di Kota Bandung ada 2 macam yaitu yang ber-AC dan non-AC.
Sangat mudah membedakan kedua jenis Damri ini, Damri yang ber-AC memiliki paras
yang lebih tampan dibanding non-AC (lebih jelasnya liat aja gambar). Urusan
tarif sama seperti umumnya yakni jauh ataupun dekat biayanya sama. Cukup
merogoh kocek sebesar Rp. 2.000 buat naik Damri non-AC, dan Rp. 3.500 buat
ber-AC. Secara umum perbedaan kedua jenis Damri ini terletak pada jalur tempuh.
Damri tampan menempuh sebagian besar perjalanan melalui jalan tol, sementara
Damri kurang tampan menempuh perjalanan melalui jalanan umum. Lagi-lagi
untungnya ada website yang menyediakan trayek berbagai macam Damri di Kota
Bandung, silakan cek disini.
Selanjutnya yaitu
Trans Metro Bandung (seterusnya TMB). TMB itu boleh dibilang, busway-wannabe,
ceritanya TMB harapannya beroperasi layaknya busway yang ada di Jakarta. Namun
apa daya karna jalanan di Kota Bandung didominasi oleh jalan yang cukup kecil,
alhasil TMB ini hanya beroperasi di sepanjang jalan Soekarno-Hatta yang jauh
lebih besar. Sama halnya dengan busway, kita gak bisa berhenti di sembarang
tempat, tapi harus di shelter tertentu yang sudah disediakan. Tarif sama halnya
dengan Damri, jauh ataupun dekat sama, namun tarif akan berbeda untuk status
berbeda. Orang jomblo akan dikenakan tarif lebih murah, jadi kalo mau naik TMB
usahakan pas lagi jomblo (ngaco). Perbedaan tarif hanya diberikan pada pelajar
dan anak-anak, dulu sih tarifnya Rp. 3.500 untuk umum dan Rp. 2.000 untuk pelajar,
kalo sekarang gue gatau karna udah gapernah naik TMB.
4. Metromini
Angkutan umum ini
gue pisahin dari bis karna takutnya pembahasan tentang bis terlalu banyak, biar
gak pusing. Metromini di Kota Bandung tidak dikenal dengan sebutan metromini,
namun dikenal dengan sebuah nama yang cukup unik. Ada 2 jenis metromini yang
beroperasi di Kota Bandung, yakni Kotrima dan Madonna, hanya saja Madonna
menempuh sedikit saja perjalanannya di Kota Bandung. Gue pribadi gaktau apakah
Kotrima itu singkatan atau apa, begitupun Madonna. Bisa jadi sebuah singkatan
atau hanya nama beken untuk membedakan 2 jenis metromini dengan trayek yang
berbeda. Pikirin aja apa kira-kira kepanjangan dari Madonna? Oh mungkin “MAma
DOakaN kau NAk“ (sumpah ini ngarang banget).
Nah untuk urusan
tarif, Kotrima dan Madonna punya tarif suka-suka. Dekat apalagi jauh jelas
berbeda tarifnya, gak bisa dipastikan berapa, tergantung mood kondekturnya.
Kadang gue suka sengaja pake seragam sekolah padahal gue udah lulus, dengan
tujuan biar murah ongkosnya, LOL. Hal yang unik dari Kotrima dan Madonna
adalah, kadang bakal terjadi balapan secara live antar sesama metromini. Gue
pribadi gak ngerti kenapa pengendara Kotrima dan Madonna demen balapan di jalan
yang sempit, mungkin biar gereget atau memang mereka lagi taruhan. Sayangnya
gue gak nemu website yang memajang info trayek duo cinta ini, lagian Cuma 2
trayek kan.
5. Kol Buntung
Well sebenernya
ini bagian yang ngaco banget, Kol di sini maksudnya bukan sayuran kol tapi
Mobil Colt, hanya saja memang lebih dikenal dengan nama Kol. Ditambah
kata buntung karna bagian pick up nya yang dilepas. Ini sebenarnya bukan
kendaraan umum, tapi kalo misal ngerasa gak sanggup bayar ongkos buat naik
angkot, tinggal berhenti di pinggir jalan dan ngasih sinyal ke mobil kol buntung
yang lewat. Kalo beruntung ya bakal dikasih tumpangan, dengan menaiki kol
buntung lo bakal ngerasain sensasi menjadi domba yang mau dibawa ke tempat
kurban.
6. Ojek/Ojeg
Ojek atau orang
Bandung lebih sering menyebutnya sebagai ojeg, merupakan alat transportasi yang
menggunakan kendaraan pribadi orang lain. Umumnya ojeg tersedia di daerah yang
gak terjamak oleh angkot apalagi bis. Urusan tarif lagi-lagi tergantung mood si
penyedia jasa.
7. Delman
Oke lanjut dengan
alat transportasi tradisional, salah satunya Delman. Pada dasarnya Delman sama
saja dengan Andong, yakni menggunakan tenaga kuda sebagai penggerak. Tapi
bedanya yang gue liat, Delman cuma punya 2 roda di pengangkutnya, sementara
Andong punya lebih dari 3. Alhasil si kuda di Bandung mesti berusaha lebih
keras karna jumlah rodanya yang lebih sedikit dan juga kestabilannya yang lebih
buruk dibanding Andong. Delman umumnya tersedia di daerah pedesaan, dulu di
jalanan umum Kota Bandung masih banyak Delman yang berkeliaran. Tapi hal itu
berubah ketika negara kotoran menyerang jalanan dan membuat Delman menjadi
tidak disukai karna kotorannya yang terlalu banyak menghiasi jalanan kota.
8. Becak
Satu lagi alat
transportasi tradisional di Kota Bandung, pasti udah gak asing lagi kan. Sama
halnya dengan becak di tempat lain, becak di Kota Bandung juga menggunakan
tenaga manusia sebagai penggerak. Becak umumnya hadir di daerah pasar, dimana
orang membutuhkan tumpangan yang cukup nyaman dan luas untuk ditempati
barang-barang yang dibelinya. Menumpangi becak kadang bikin gue serasa artis,
karna jarang sekali ada cowok naik becak, maka jangan heran kalo gue bilang
serasa artis karna gue terus diliat orang sekitar. Becak hampir tidak ada di
daerah pedesaan (atau mungkin emang ga ada), bayangkan kalo becak ini mesti mendaki
gunung dan melewati lembah, maka tukang becak bakal keburu bangkrut tenaga.
Oke guys cuma segitu aja informasi mengenai kendaraan di Kota Bandung yang bisa gue kasih, kalo sekiranya ada informasi yang salah atau kurang kasi tau gue ya :)
Sumber Gambar :
http://ajobudi.files.wordpress.com/2011/04/angkot.jpg
http://damribdg.blogspot.com/2010/08/peningkatan-pelayanan.html
http://diyasjournal.wordpress.com/2011/02/20/sekilas-dan-tips-jadi-tukang-ojek/
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Delman_bogor.jpg
http://www.jualmobilbekas.net/iklan-mobil/gratis/266/mitsubishi-colt-t120-pick-up-tahun-2010.html
http://www.kabargatra.com/news/read/2013/02/06/pikaseurieun-rupa-rupa-gorowok-kendek-angkot-bandung#sg12
http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=573788&page=11
http://www.travel-pictures-gallery.com/indonesia/west-java/west-java-0043.html
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusbikin koran gan... :D
BalasHapusMantap Artikelnya mas, tambahan tarif ac adalah Rp.3000,- (non tol) Rp. 5.000,- (lewat tol)
BalasHapustambahan damri Ac non Tol jadi 5.000 Ac via Tol 7.000 dan Non AC 4.000
BalasHapus