Akhirnya gue bikin entri lagi, haha kali ini gue mau nyeritain tentang 'Life Remote' . Pernah denger ato malah pernah ngarep supaya dalam hidup ini kita punya life remote alias remote kehidupan? Pasti ada lah ya, gue aja pernah ngarep. Life remote disini yang orang harapkan sama kayak remote video/audio player , ada tombol pause, forward, backward, dan lainnya.
Kebanyakan orang mengharapkan life remote yang exactly mirip banget sama remotenya video player, tombol pause ditekan pas kita lagi perasaan senang, forward digunakan pas kita pengen mempercepat hari-hari yang suram, backward untuk mengulang kembali kenangan manis dimasa lalu. Terdengar berlebihan kalo menurut gue, seolah kita gak bersyukur dengan apa yang udah dikasih Tuhan hari ini. Tapi nyadar ato enggak, sebenarnya life remote itu nyata adanya lho, gak percaya? Oke gue ceritain nih ya tentang life remote yang ada di kehidupan kita.
Life remote, remotenya sendiri sebenernya adalah diri kita pribadi, dalam remote biasanya ada 4 tombol umum, yakni play, pause, forward sama backward. Lalu dimana keberadaan tombol-tombol tersebut dalam kehidupan kita? Abstrak pastinya, tapi tombol-tombol itu selalu ada kapanpun kita butuhkan.
1. Play
Play secara kasar diartikan sebagai 'mainkan' , ketika kita memulai kehidupan maka Tuhan udah menekan tombol play dalam diri kita.
2. Pause
Pause itu sama kayak stop kali ya, sama-sama memberhentikan, tapi kalo pause hanya untuk sesaat. Dalam hidup kita pasti pernah ngerasa jenuh, bosan, kesal, dan saat itu kita berhenti sejenak dari kehidupan kita, inilah dimana kita menekan tombol pause.
Tombol forward dalam remote itu biasanya dipake kalo kita mau mempercepat tayangan dari film yang lagi kita tonton. Nah kalo dalam kehidupan, tombol forward ini kita pake pas kita lagi membayangkan masa depan kita, harapan kita di kemudian hari, cita-cita kita, meskipun belum tentu terjadi tapi pada saat itu seolah kita lagi mencoba mem-forward hidup kita kan? Disitulah tombol forward kita gunakan.
Menurut pengamatan gue, orang paling ngarepin tombol ini, backward. Kalo dalam video player remote, tombol backward kita pake buat ngulang lagi bagian yang udah tayang, biasanya sih digunainnya pas kita gak ngerti jalan cerita film tersebut dan bermaksud untuk mengulang bagian yang gak ngertinya, atau untuk sekedar mengulang bagian yang bagusnya aja. Di kehidupan ini, tombol backward dipake pas kita melakukan flashback alias mengingat masa lalu.
Udah gitu aja? Simpel banget dong ya. . Memang simpel, tapi ketika kita melakukan coupling alias penggunaan bersamaan dari 4 tombol itu, maka barulah kita mendapatkan life remote yang sebenarnya.
Ketika kita merasa jenuh akan kehidupan kita, merasa turun semangat, cobalah tekan tombol pause untuk berhenti sesaat, mungkin dengan cara ini kita bisa mengumpulkan semangat. Ketika kita sudah siap, tinggall tekan tombol play untuk memulai lagi kehidupan kita. Tetapi ketika berhenti sesaat tidak membantu kita, cobalah untuk menekan tombol forward. Cobalah untuk melihat lagi apa yang ingin kita capai di masa depan, mungkin itu bisa menjadi pemacu semangat kita untuk terus melanjutkan kehidupan kita.
Orang yang berhenti karna kejenuhan itu gak cuma mengumpulkan semangat aja, kadang ada yang disertai dengan keluhan, "Tuhan kenapa hidup gue gini, gitu, gini, gitu. . .". Saat hal ini terjadi, cobalah tekan tombol backward, coba ingat lagi apa yang udah Tuhan kasih buat kita. Pastinya banyak banget kebaikan yang udah Tuhan kasih buat kita, cobalah untuk bersyukur, bersyukur akan membuat hidup kita terasa lebih indah, dan keluhan sebenarnya hanya menambah beban kita saja.
Faktor eksternal pun jelas akan membuat life remote menjadi semakin lengkap. Keluarga, kawan, sahabat mereka adalah pelengkap life remote kita. Bayangkan kita sedang menonton film bersama dengan sahabat kita, lalu kita tiba-tiba kita menekan tombol pause, pasti sahabat kita akan merasa kesal dan bertanya-tanya kenapa. Mungkin jika hanya sebentar, tidak masalah, tapi jika terlalu lama dia akan merasa sangat jengkel. Dalam kehidupan, rasa jengkel ini adalah sebuah support yang diberikan oleh sahabat kita atau siapapun. Ketika kita terlalu larut dalam keputusasaan, merekalah yang akan menyemangati kita agar kita bisa kembali menekan tombol play. Keluarga, kawan, sahabat, dan siapapun yang berjasa dalam kehidupan kita, mereka adalah anugrah dari Tuhan yang tidak akan kita temukan dalam life remote, tapi keberadaan mereka melengkapi kehidupan kita.
Ada satu tombol lagi yang sebenarnya ada dalam life remote, yaitu tombol off., tombol yang sangat harus kita hindari. Dari namanya saja sudah bisa ditebak apa peran dari tombol ini, ya benar, untuk mengakhiri hidup kita. Selayaknya film yang sedang ditonton, tiba-tiba kita memutuskan untuk mematikannya karna bosan, mungkin suatu hari nanti kita akan menyesal karna tidak menontonnya sampai selesai. Tapi ketika kita menonton film itu hingga selesai, memaknai setiap hal yang kita tonton, pasti akan sangat berkesan. Hidupilah hidup lo hingga akhir, jangan sampai lo memutuskan untuk mengakhirinya di tengah jalan.
Life remote, memang nyata ada dalam hidup kita, tapi kenapa kita masih ingin memiliki yang lebih dari itu? Rasanya life remote dengan segala pelengkapnya, sudah merupakan anugrah yang sangat indah dari Tuhan buat kita. So keep up to live your life guys. . !!
In order to love yesterday, let's live today without regrets.
I want to live tomorrow with the same feeling as well ~YUI (1987 - Present)
0 komentar:
Posting Komentar